468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Teknologi Web Terbaru – HTML5 dengan Chrome Experiments

0 komentar

Teknologi web HTML5 adalah teknologi terbaru, yaitu revisi yang sedang dibangun oleh konsorsium W3C untuk dimasukkan sebagai perubahan besar berikutnya pada standar HTML. Sebagaimana pendahulu sebelumnya yaitu: HTML 4.01 dan XTHML 1.1, HTML5 adalah sebuah standar untuk menstrukturkan dan menampilkan isi pada World Wide Web. Standar ini memperkenalkan fitur baru seperti memutar video serta drag and drop, Sebelumnya fitur ini bergantung pada plugins pihak ketiga di penjelajah web seperti Adobe Flash dan Microsoft Silverlight. [dikutip dari wikipedia].
langsung saja kita lihat contoh dari html5
yaitu saya ambil dari project chrome experiments
buka dengan google chrome cekidot
penampakan crome experiments

HTML5 Mesin kanvas 3D membuat simulasi burung berbondong-bondong yang bereaksi dengan musik dan mouse.

audio HTML5 memainkan musik dan melacak timecode.

Sequence sistem kontrol, singkronasi dan jendela untuk timecode tersebut.

memutar klip video HTML5 film dalam ukuran yang ditentukan.

jendela koreografer yang dipicu oleh musik yang sama dengan ukuran layar.

Peta diberikan, diperbesar, dan diputar dalam lingkungan script 3D .

sprite animasi composited langsung di atas peta dan Street View.

3D kubah langit digunakan untuk membuat Street View dengan kontrol kamera scripted.
alat gambar prosedural memungkinkan pengguna untuk membuat cabang-cabang pohon dipengaruhi kecepatan.
jenis huruf generatif dipicu dengan menekan tombol, menggunakan pembaca SVG path dan kanvas compositing individu untuk setiap huruf.
Google Maps API untuk mengambil rute dinamis untuk tujuan dan memeriksa isi Street View di titik sepanjang rute.
deteksi Street untuk pohon animasi composited dinamis di tempat selama Street View.
Koreksi warna dengan menggabungkan mode blending kanvas untuk meningkatkan kontras dan warna.

Instal Dan Konfigurasi Web Server di Mac OS X Dengan MAMP

0 komentar

Apa itu MAMP?
“MAMP” adalah singkatan dari : Macintosh, Apache, MySQL dan PHP. Menginstal MAMP di Mac OS X sangat mudah hanya dengan beberapa klik mouse, Anda sudah dapat menginstal Apache, PHP dan MySQL untuk Mac OS X.
MAMP akan menginstal local server dalam hitungan detik pada komputer Mac OS X, baik itu PowerBook atau iMac. Seperti paket-paket yang sama yang dari Windows dan Linux, MAMP bersifat gratis atau free of charge.
MAMP terpasang secara khas di Mac: sangat mudah. MAMP mengabaikan instalasi Apache yang tersedia sebelumnya di Mac OS X. Anda dapat menginstal Apache, PHP dan MySQL tanpa memulai script atau harus mengubah file konfigurasi.
Selanjutnya, jika MAMP tidak lagi diperlukan, cukup menghapus folder MAMP di folder Application, dan segala sesuatu kembali ke status aslinya (yaitu MAMP tidak mengubah apapun yang “normal” di Mac OS X).
Licensing
Mirip dengan Distribusi Linux, MAMP adalah kombinasi perangkat lunak gratis dan ditawarkan secara gratis. MAMP dirilis di bawah GNU General Public License dan dengan demikian dapat didistribusikan secara bebas dalam batas-batas lisensi ini. Harap diperhatikan: beberapa perangkat lunak yang disertakan menggunakan lisensi yang berbeda. Dalam kasus ini, hanya lisensi yang sesuai berlaku.
Langkah 1: Menginstal MAMP
Sebelum menginstal MAMP di Mac OS anda, anda harus mengunduhnya terlebih dahulu di website MAMP. MAMP hanya dapat berjalan di Mac OS X 10.4.x atau lebih tinggi.
Setelah download MAMP selesai, klik dua kali disk image MAMP (contohnya MAMP_1.7.2.dmg), License Agreement akan keluar, lalu klik Agree lalu jendela pop up MAMP akan muncul. Drag folder MAMP (jangan MAMP PRO – akan berbeda bahasannya) ke folder Application. Instal MAMP di Mac OS anda telah selesai.
Langkah 2: Konfigurasi/Setting Dasar MAMP
  • Di folder Application, pilih folder MAMP lalu jalankan program -> MAMP
Program MAMP (lihat Gambar dibawah) memungkinkan Anda untuk Start dan Stop Web dan server MySQL, serta Preferences yang anda tetapkan untuk bagaimana masing-masing server bekerja. Pada titik ini web server, database server, dan aplikasi server anda sudah berfungsi pada Mac Anda. (PHP secara otomatis berjalan setiap kali anda memulai Apache).
  • Setting Port Apache dan Port My SQL
Port adalah gerbang virtual yang mengatur bagaimana komputer lain mengakses program server yang berbeda pada Mac Anda. Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan Web server ke nomor port tertentu, dan kemudian semua permintaan untuk halaman web diarahkan ke port itu. Sebagai contoh, port 80 dicadangkan untuk Web server, Web browser secara normal meminta halaman Web melalui port tersebut.
Ketika Anda mengunjungi http://www.contoh.com, Anda telah mengunjungi port 80 dari server yang meng-hosting-kan http://www.contoh.com. Port 3306 ini paling sering digunakan untuk MySQL. Namun, dengan kata lain, MAMP menggunakan port 8888 dan 8889 untuk Apache dan MySQL. Sayangnya, sistem ini berarti Anda harus taktis untuk nomor port yang setiap kali Anda meminta halaman web dari testing server Anda. Jadi, bukannya mengetik http://localhost/ di Web browser untuk server lokal Anda, tetapi Anda harus mengetikkan http://localhost:8888/. Ini memang sedikit merepotkan, tetapi untungnya, kita dengan mudah mengubahnya nantinya.

Tips: Setelah menginstal MAMP, untuk mengatur Apache dan MySQL ke pengaturan normal yaitu port 80 dan 3306 sangatlah hal yang mungkin untuk dilakukan. Tetapi tahan dulu, Anda tidak dapat melakukan pengaturan ini, kecuali Anda memiliki hak administrator untuk komputer Anda. Dalam hal ini, Anda harus tetap pada pengaturan awal yaitu port 8888 dan 8889 agar cocok dengan kinerja MAMP. Ketika Anda mengunjungi halaman Web yang berjalan pada server lokal Anda, Anda harus menambahkan port, seperti ini: http://localhost:8888/halaman_ku.php
  • Klik tombol “Set to default Apache and My SQL ports” lalu klik OK
Anda perlu hak administrator untuk membuat perubahan port, sehingga Anda diminta untuk memasukkan password administrator Anda. Sekarang saatnya untuk melihat apakah semuanya bekerja dengan baik.
Tips: Mac OS X memiliki bawaan versi dari Apache yang sudah terinstal. Jika Anda menginginkannya bisa berjalan ketika Anda menginstal MAMP, Anda tidak dapat mengatur port 80 Apache di MAMP. Maka dari itu, matikan Apache bawaan di Mac Anda dengan membuka System Preferences -> Klik tab Sharing, dan kemudian kosongkan kotak centang Personal Web Sharing. Sekarang Anda dapat mengatur MAMP Apache pada port 80.

  • Kembali ke jendela awal program MAMP dan klik tombol -> “Open start page”
Halaman Home untuk instalasi MAMP baru Anda akan muncul (lihat Gambar dibawah). Jika Anda bisa melihat halaman tersebut, berarti Anda telah mengkonfigurasinya dengan benar-anda sedang melihat halaman ini melalui Web server aktif di komputer Anda sendiri. Dari halaman ini Anda dapat mengakses phpMyAdmin, alat berbasis web untuk mengelola database MySQL.

Halaman Home MAMP memberikan Anda akses ke beberapa alat yang berguna, termasuk phpMyAdmin, yang akan Anda gunakan untuk bekerja dengan database MySQL. Anda selalu bisa mendapatkan ke homepage MAMP dengan mengetikkan URL di browser Web: http://localhost/MAMP, atau, dalam program kontroler MAMP, mengklik tombol Open Start Page.
Catatan:
Untuk menghapus/uninstall MAMP, cukup drag folder MAMP ke Trash atau Command-Delete, tetapi ingat-ingat dulu sebelum menghapus setiap file halaman Web yang Anda ciptakan di dalam folder htdocs, lalu back up database MySQL Anda jika Anda pernah menyimpan di dalamnya.

Overclocking mikroprosesor Intel Core i7

0 komentar

Mikroarsitektur Nehalem merupakan platform desain baru yang memiliki banyak perbedaan dan perubahan-perubahan dari mikroarsitektur Inlel Core. Pelaksanaan overclocking terhadap prosesor berbasis mikroarsitektur Nehalem tentulah memerlukan pendekatan atau prosedur yang sedikit berbeda dari prosesor generasi sebelumnya yang masih berbasis pada mikroarsitektur Inlel Core.
Secara umum overclocking terhadap prosesor yang menggunakan sistem LGA775 dapat dilakukan dengan cara meningkatkan nilai frekuensi busnya. Namun, khusus untuk prosesor Extreme Edition, overclocking juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan nilai multiplier (pengali) frekuensi busnya, karena multiplier ini biasanya tidak dikunci oleh perusahaan pembuatnya (unlocked multiplier). Overclocking terhadap memori juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan nilai frekuensi memorinya. Overclocking terhadap prosesor dilakukan secara terpisah dengan overclocking terhadap memori. Hal ini dapat terjadi karena letak memory controller memang terpisah dari prosesor. Memory controller tersebut berada di dalam chipset northbridge. Itulah sebabnya overclocking keduanya dapat dilakukan secara independen (terpisah).
Teknik overclocking pada prosesor berbasis mikroarsitektur Nehalem, misalnya Intel Core i7 yang menggunakan platform LGA 1366, agak berbeda. Hal ini dikarenakan prosesor tersebut dilengkapi memory controller yang terintegrasi di dalamnya serta seri interface baru (QPI) yang terkoneksi ke chipset (IO Hub). Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa prosesor berbasis mikroarsitektur Nehalem tidak lagi menggunakan bus FSB. Salah satu kunci penting untuk pelaksanaan overclocking terletak pada clock dasar (BCLK) prosesor.
Sebenarnya overclocking mikroprosesor Intel Core i7 dapat dilakukan dengan cara menaikkan BCLK atau multipliernya atau paduan dari keduanya tergantung varian mikroprosesornya.
1.Overclocking mikroprosesor Intel Core i7 Bloomfield
Banyak sekali dilaporkan oleh para pemakai komputer yang menggunakan mikroprosesor Intel Core i7 Bloomfield bahwa prosesor ini dapat dioverclock. Berbagai ulasan mengenai hal ini banyak ditemukan pada media cetak maupun elektronik (internet). Bahkan sebagian dari mereka menduga bahwa multiplier prosesor tersebut tidak ‘dikunci’ (unlock multiplier). Padahal kenyataannya, multiplier prosesor ini benar-benar dikunci oleh Intel.
Walaupun multiplier frekuensi clock mikroprosesor Intel Core i7 920 Bloomfield dikunci, namun, multiplier memori dan northbridge yang terdapat di dalam mikroprosesor tidak dikunci (unlock multiplier). Dengan demikian, overclocking frekuensi mikroprosesor ini dengan cara mengubah nilai multiplier frekuensi clock prosesor, sangat tidak dimungkinkan. Namun, overclocking memori DDR3 dengan cara meningkatkan nilai multiplier memori sampai melebihi nilai standarnya sangat mungkin dilakukan tanpa meningkatkan nilai frekuensi BCLK-nya. Secara resmi telah ditetapkan bahwa spesifikasi standar memori yang kompatibel untuk Intel Core i7 adalah DDR3-800 dan DDR3-1067, namun kenyataannya, mikroprosesor ini mampu mendukung penggunaan memori DDR3 yang memiliki kecepatan lebih tinggi. Seorang pengguna komputer pernah menguji penggunaan memori DDR3-1333, DDR3-1600 dan DDR3-1867 pada unit komputer Intel Core i7 920 Bloomfield, hasilnya menunjukkan sistem komputer tetap mampu berjalan stabil.
Overclocking pada mikroprosesor Intel Core i7 920 dan 940 hanya dapat dilakukan dengan satu cara, yaitu meningkatkan nilai clock dasarnya (BCLK) menjadi lebih besar dari 133 MHz. Patut dicatat bahwa meningkatnya nilai BCLK tersebut secara otomatis akan meningkatkan frekuensi core, memori, dan QPI hingga di atas nilai normalnya. Overclocking bagian core dengan cara meningkatkan nilai multipliernya tidak mungkin dilakukan karena multiplier tersebut dikunci oleh produsennya.
Overclocking pada mikroprosesor Intel Core i7 920 dengan menggunakan motherboard Intel DX58SO Smackover pernah dicoba. Hasil overclocking yang stabil diperoleh pada kisaran nilai overclock 3,5 GHz hingga 4,0 GHz.

1.1.Overclocking Intel Core i7 920 Bloomfield hingga 3,5 GHz
Seorang overclocker mencoba mengoverclock mikroprosesor Intel Core i7 920 Bloomfield (stepping C0) dengan cara meningkatkan nilai BCLKnya, dan mengatur nilai multiplier uncore, DDR3 SDRAM dan QPI lebih rendah dari standar normalnya. Dengan kata lain, mengoverclock BCLK tetapi meng-underclock bagian uncore, DDR3 SDRAM, dan QPI. Voltase core dan uncore tetap dijaga 1,2 Volt yang merupakan nilai standar normalnya. Semua pengaturan nilai ini dilakukan melalui BIOS dengan cara memilih langsung nilai-nilai parameter yang dikendaki. Nilai voltase pada BIOS sengaja tidak diatur Auto, sebab jika dipilih Auto, suatu saat ketika overclocking sedang berlangsung, nilai voltase dapat meningkat secara otomatis diluar kontrol terutama bila sedang mendapat beban kerja yang berat. Pada uji coba ini digunakan motherboard ASUS P6T Deluxe.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, fitur EIST dan Turbo Boost di-disable melalui BIOS dan Multiplier CPU dibiarkan tetap pada nilai standarnya (defaultnya) 20x. Multiplier memori diatur 8x, multiplier uncore diatur 16x (dua kali nilai multiplier memori), dan multiplier QPI diatur 18x, sedangkan frekuensi BCLK diatur 175 MHz. Dengan kriteria pengaturan semacam ini, ternyata sistem komputer menampilkan kinerja yang lebih memuaskan dan tetap stabil. Mikroprosesor Intel Core i7 920 yang standar fekuensi clocknya 2,66 GHz tersebut berubah dan mampu bekerja dengan baik pada frekuensi clock yang jauh lebih tinggi, yaitu 3,50 GHz (20 x 175 MHz). Temperature prosesor selama overclocking berlangsung tidak pernah melebihi 74 oC.
1.2.Overclocking Intel Core i7 920 Bloomfield hingga 3,8 GHz
Uji coba terhadap mikroprosesor Intel Core i7 920 Bloomfield yang di-overclock hingga 3,8 GHz dalam keadaan tetap menggunakan motherboard ASUS P6T Deluxe dan memasangkan pendingin (HSF) aslinya, ternyata masih mampu menampilkan kinerja yang tetap stabil selama overclocking berlangsung. Overclocking dilakukan dengan cara meningkatkan frekuensi BCLK hingga 190 MHz, meningkatkan voltase CPU (VCore) dari nilai standarnya 1,2 Volt menjadi 1,35 Volt, voltase uncore ditingkatkan menjadi 1,35 Volt dan voltase CPU PLL diatur menjadi 1,88 Volt. Pengaturan nilai-nilai tersebut dilakukan melalui BIOS seperti disajikan pada gambar berikut.

Dengan kriteria seperti ini temperature CPU selama overclocking berlangsung tidak melebihi 84 oC, masih jauh dari nilai ambang kritisnya, yaitu 100 oC.
Pada uji coba ini dapatlah diketahui bahwa mikroprosesor Intel Core i7 920 stepping C0 dalam kondisi tetap menggunakan HSF aslinya, dapat dioverclock hingga mencapai 3,8 GHz, yang bermakna frekuensi clocknya meningkat 40% lebih tinggi dari frekuensi standarnya tanpa mengakibatkan gangguan kestabilan sistem komputer. Kenaikan temperatur prosesor tidak begitu berarti.
Hasil overclocking dapat lebih baik jika diikuti peningkatan voltase core, QPI, memori, uncore dan lainnya. Jika voltase-voltase tersebut dinaikkan, jenis HSF (pendingin prosesor) yang digunakan harus diperhitungkan. Bila HSF tersebut tidak mampu menjaga temperatur prosesor agar tidak melebihi 100 oC, sebaiknya diganti dengan sistem pendingin yang lebih baik kualitas pendinginannya, karena jika temperatur prosesor melebihi ambang batas kritisnya (melebihi 100 oC) dapat menurunkan kinerja prosesor.
2.Overclocking mikroprosesor Intel Core i7 Extreme Edition Bloomfield XE
Teknik overclocking mikroprosesor Intel Core i7 965XE (Intel Core i7 965 Extreme Edition Bloomfield XE) agak berbeda dengan mikroprosesor Intel Core i7 Bloomfield. Mikroprosesor Intel Core i7 965XE ini dapat dioverclock dengan beberapa cara, yaitu:
  • Meningkatkan nilai multipliernya, karena multiplier ini tidak dikunci oleh produsennya (unlock multiplier). Tampaknya mikroprosesor Intel Core i7 965XE sengaja disediakan untuk para overclocker dan enthusiast komputer yang menghendaki performa tinggi dan senang melakukan kegiatan overclocking.
  • Meningkatkan nilai clock dasarnya (BLCK) menjadi lebih besar dari 133 MHz seperti cara overclocking pada mikroprosesor Intel Core i7 Bloomfield.
  • Kombinasi dari cara pertama dan kedua, yaitu sekaligus meningkatkan nilai multipliernya dan meningkatkan nilai clock dasarnya.
Overclocking mikroprosesor Intel Core i7 965 Extreme Edition Bloomfield XE, yang dipasang pada motherboard Intel DX58SO Smackover, dengan menggunakan cara paduan dari peningkatkan multiplier frekuensi clock hingga 30x dan peningkatan nilai BLCK sebesar 140 MHz, dengan dukungan voltase core (VCore) sebesar 1,4 Volt, menampakkan hasil yang cukup bagus dan stabil bila sistem pendingin yang digunakan cukup memadai (misalnya menggunakan pendingin cair Thermalright Ultra Extreme 1366 CPU Cooler. Paduan dari kedua angka tersebut menghasilkan nilai frekuensi clock prosesor sebesar 4200 MHz, cukup jauh dari standar normalnya yang hanya 3200 MHz (3,2 GHz).
3.Batas toleransi voltase dan temperatur untuk keperluan overclocking
Meningkatkan voltase (overvolting) komponen tertentu menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan dan seringkali diperlukan untuk mendukung keberhasilan upaya-upaya overclocking. Dahulu, Ketika seseorang berupaya meng-overclock prosesor yang masih menggunakan sistem LGA775, selalu diikuti upaya untuk meningkatkan voltase core (nilai Vcore), voltase memori, voltase bus prosesor dan voltase chipset. Pengaturan nilai voltase bagian-bagian tersebut hingga melebihi nilai nominal atau nilai standarnya kerapkali mampu meningkatkan kemampuan overclocking suatu sistem komputer. Tindakan selanjutnya yang biasa dilakukan oleh seorang overclocker profesional adalah mengganti sistem pendingin komponen-komponen tadi dengan pendingin yang lebih bagus dan berkualitas tinggi. Patut dicatat di sini bahwa peningkatan voltase komponen-komponen semikonduktor di atas nilai normalnya dapat mengakibatkan peningkatan panas yang dihasilkan oleh komponen semikonduktor tadi. Bila keadaan semacam ini dibiarkan, dapat mengakibatkan kerusakan komponen atau memperpendek usia (umur pakai) komponen.
Upaya yang sama, yaitu upaya meningkatkan voltase komponen-komponen tadi juga diperlukan jika meng-overclock mikroprosesor Intel Core i7. Karena mikroprosesor Intel Core i7 memiliki struktur atau arsitektur yang berbeda, maka cara pengaturan voltasenyapun juga sedikit berbeda. Terdapat empat voltase yang harus diatur jika meng-overclock mikroprosesor Intel Core i7. Keempat voltase tersebut antara lain:
  • Voltase core prosesor (Vcore)
Besar nilai standar Vcore kususnya bergantung pada model atau spesifikasi prosesor. Prosesor dengan spesifikasi yang berbeda, seringkali nila VCore standarnya juga berbeda walaupun tidak selalu demikian, juntru seringkali sama. Nilai VCore standar untuk mikroprosesor Intel Core i7 biasanya adalah 1,2 Volt, kemungkinan bisa diatur sampai maksimum 1,55 Volt. Peningkatan voltase sampai 1,55 Volt ini harus diikuti penggunaan sistem pendingin yang bagus, misalnya menggunakan sistem water cooling.
  • Voltase Uncore dari controller QPI dan L3 Cache.
Besar nilai default voltasenya adalah 1,2 Volt. Terdapat kemungkinan voltase ini masih dapat ditingkatkan sampai 1,35 Volt tanpa mengakibatkan kerusakan pada prosesor.
  • Voltase memori.
Peningkatan voltase memori tampaknya secara langsung tidak mempengaruhi kerja CPU, tetapi mempengaruhi kerja memori atau kemampuan overclocking DDR3 SDRAM serta mempengaruhi kerja memory controller. Intel memberikan peringatan agar tidak meningkatkan voltase memori ini melebihi batas 1,65 Volt karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada prosesor. Dengan kata lain, pengaturan nilai maksimum untuk voltase memori adalah 1,65 Volt.
  • Voltase CPU PLL (PLL = Phase Locked Loop)
Pengaturan nilai voltase CPU PLL ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan proses overclocking Mikroprosesor Intel Core i7. Nilai standar (default)-nya adalah 1,8 Volt. Intel masing memperkenankan meningkatkan voltase ini hingga 1,88 Volt, karena pada voltase sebesar ini resiko kerusakan prosesor sangat kecil (bahkan dapat dikatakan tanpa membawa resiko kerusakan pada prosesor).
Seperti telah diketahui bahwa overvolting (peningkatan voltase) pada komponen dapat meningkatkan temperatur komponen yang bersangkutan. Oleh karena itu, bila meng-overclock mikroprosesor Intel Core i7, sebaiknya monitoring terhadap temperatur prosesor tetap terus dilakukan. Temperatur maksimum yang diperkenankan untuk mikroprosesor Intel Core i7 sebesar 100 oC. Jika temperatur melebihi nilai tersebut, secara otomatis prosesor akan menurunkan nilai multiplier core hingga 12x. Mekanisme ini berguna untuk menghindari timbulnya panas yang berlebihan yang dapat merusak prosesor. Fitur tersebut sebagai bentuk proteksi prosesor dari bahaya kerusakan akibat overheating (panas yang berlebihan).

Ini dia perbedaan Processor Intel Core i3, i5, dan i7

0 komentar

Intel sudah agak lama merilis processor terbarunya yaitu Intel core i7, kemudian disusul i5 dan i3. Yang perlu diperhatikan nanti Intel ga bakal pake lagi brand core 2 duo dan core 2 quad, sedangkan brand pentium dan celeron bakal dipertahankan. Terus kalo brand centrino mereka bakal pake di produknya yang berbasis Wifi dan Wimax, jadi ga bakal lagi kita nemuin notebook dengan brand Intel Centrino.
Lalu apa perbedaan dari ketiga produk barunya tersebut? Intinya sih core i3 ditujukan buat Entry Level, core i5 buat mid level, kalo core i7 buat High Level. Terus ketiganya bakal ditanam di dekstop maupun notebook. Selain itu, core i5 dan i7 mengadopsi fitur “Intel Turbo Mode Technology” dimana fitur ini akan mematikan core yang tidak dipakai ketika memproses aplikasi yang hanya membutuhkan single thread, ketika memproses aplikasi single thread, processor akan mengoverclock aliran thread data yang berjalan di atasnya sehingga pemrosesan lebih cepat, sedangkan jika memproses aplikasi yang bukan single thread, core tersebut akan hidup kembali.
Berikut deskripsi lebih jelasnya mengenai ketiga produk ini:

Intel Core i7

Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) yang lebih revolusioner.

Intel Core i5

Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat ! Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.
Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.
Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.

Intel Core i3

Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.
Berikut Tabel Detail mengenai ketiga produk ini:

Intel Pentium Dual-Core

0 komentar

Pentium Dual-Core mengacu pada merek mainstream x86-arsitektur mikroprosesor dari Intel. Mereka didasarkan pada baik 32-bit Yonah atau (dengan microarchitectures cukup berbeda) 64-bit Merom, Allendale, dan yang lebih baru-baru ini, dengan peluncuran model E5200, Wolfdale core, ditargetkan pada ponsel atau komputer desktop.
Dalam hal fitur, harga dan kinerja pada frekuensi clock tertentu, Pentium Dual-Core prosesor Celeron diposisikan di atas tapi di bawah mikroprosesor Intel Core dan Core 2 . Pentium Dual-Core juga merupakan pilihan yang sangat populer untuk overclocking, karena dapat memberikan kinerja yang optimal (ketika overclocked) pada harga yang rendah.
Processor cores
Pada tahun 2006, Intel mengumumkan sebuah rencana untuk kembali pensiun dari merek Pentium, sebagai moniker biaya rendah arsitektur prosesor Core didasarkan pada single-core Conroe-L namun dengan 1 MB dari cache. Nomor identifikasi bagi mereka yang direncanakan Pentiums tersebut mirip dengan jumlah kedua Pentium Dual-Core CPU, tetapi dengan satu “1″ digit , bukannya “2″, menyarankan fungsionalitas inti tunggal. A single-core Conroe-L dengan 1 MB cache dianggap tidak cukup kuat untuk membedakan yang direncanakan Pentiums dari Celerons, sehingga digantikan oleh dual-core CPU, menambahkan “Dual-Core” ke nama baris. Selama tahun 2009, Intel mengubah nama kembali dari Pentium Dual-Core untuk Pentium dalam publikasi. Beberapa prosesor yang dijual di bawah nama keduanya. Sebagai contoh, seri ultra-SU2xxx tegangan rendah adalah Pentium prosesor inti tunggal.
Jenis-Jenis Processor Core
1. Yonah
Prosesor yang pertama menggunakan merek komputer notebook muncul di pada awal tahun 2007. Mereka prosesor, bernama Pentium T2060, T2080, dan T2130, [2] memiliki 32-bit yang diturunkan dari Pentium M Yonah core, dan sangat mirip dengan prosesor Core Duo T2050 dengan pengecualian memiliki 1 MB L2 cache, bukan dari 2 MB. Mereka bertiga punya 533 MHz FSB menghubungkan CPU dengan memori. Intel mengembangkan Pentium Dual-Core atas permintaan produsen laptop.
2. Allendale
Selanjutnya, pada tanggal 3 Juni 2007, Intel merilis desktop Pentium Dual-Core bermerek prosesor dikenal sebagai Pentium E2140 dan E2160. Sebuah Model E2180 dirilis kemudian pada September 2007. Ini mendukung prosesor Intel 64 ekstensi, yang berbasis pada lebih baru, 64-bit dengan inti Allendale Core microarchitecture. Ini mirip Core 2 Duo E4300 prosesor dengan pengecualian memiliki 1 MB L2 cache, bukan dari 2 MB. Keduanya memiliki FSB 800 MHz. Mereka menargetkan pasar anggaran di atas Intel Celeron (Conroe-L seri single-core) prosesor yang hanya 512 KB dari L2 cache. Langkah semacam menandai perubahan dalam merek Pentium, relegating ke segmen anggaran daripada posisi semula sebagai mainstream / merek premium. CPU ini sangat overclock.
3. Merom-2M
Versi mobile dari prosesor Allendale, Merom-2M, juga diperkenalkan pada 2007, yang menampilkan 1MB L2 cache tetapi hanya 533 MT / s FSB dengan prosesor T23xx. Jam bus kemudian dinaikkan menjadi 667 MT / s dengan prosesor Pentium T3xxx yang dibuat dari mati yang sama.
4. Wolfdale-3M
45 nm model E5200 dirilis oleh Intel pada 31 Agustus 2008, dengan 2MB L2 cache yang lebih besar atas E21xx seri 65 nm dan clock speed 2.5 GHz. Para model E5200 juga yang sangat overclock prosesor, dengan beberapa penggemar mencapai lebih dari 6 GHz clock speed menggunakan pendinginan nitrogen cair. Intel merilis model E6500K menggunakan inti ini. Fitur model pengganda yang dibuka, tetapi saat ini hanya dijual di Cina.
5. Penryn-3M
Inti The Penryn adalah penerus inti Merom dan Intel 45 nm versi mobile mereka seri Pentium Dual-Core mikroprosesor. FSB meningkat menjadi dari 667 MHz sampai 800 MHz dan tegangan diturunkan. Intel Penryn pertama dirilis Core, Pentium T4200, pada bulan Desember 2008. Pada Juni 2009, Intel merilis single pertama-inti prosesor Pentium menggunakan nama, Konsumen Ultra-Low Voltage (CULV) Penryn inti disebut Pentium SU2700. Intel telah juga berganti merek semua Pentium Dual-Core sebagai Pentium procesors. Pada bulan September 2009, Intel memperkenalkan Pentium seri SU4000 bersama-sama dengan SU2000 Celeron dan Core 2 Duo SU7000 seri, yang dual-core prosesor berdasarkan CULV Penryn-3M dan menggunakan 800 MHz FSB. SU4000 Pentium seri memiliki 2 MB L2 cache tetapi sebaliknya pada dasarnya adalah identik dengan dua baris lain.
Penghentian
Merek Pentium Dual-Core telah dihentikan pada awal 2009 dan menghilang dari semua materi online pada situs web Intel, bersama dengan semua Mobile Pentium Dual-Core informasi produk. Sisanya Desktop Pentium Dual-Core E2000 dan E5000 prosesor seri telah diganti merek menjadi Pentium. Desktop seri E6000 dan OEM-satunya mobile Pentium SU2000 dan seri T4000 selalu disebut Pentium. Dengan peluncuran prosesor 32 nm dalam bulan-bulan mendatang, Intel akan menghentikan beberapa Atom, Celeron, Pentium, Core 2, dan bahkan model Core i7 . Pentium E2200 dan E2220 dijadwalkan akan dihentikan pada Q3 2009, dan akan digantikan oleh seri E6000.
Perbandingan dengan Pentium D
Walaupun menggunakan nama Pentium, desktop Pentium Dual-Core ini didasarkan pada mikroarsitektur Core, yang dapat dilihat dengan jelas ketika membandingkan spesifikasi Pentium D, yang didasarkan pada mikroarsitektur NetBurst pertama kali diperkenalkan pada Pentium 4. Misalnya, desktop Pentium Dual-Core memiliki 1 MB atau 2 MB shared L2 Cache sementara prosesor Pentium D baik 2 MB atau 4 MB L2 cache, tergantung pada model. Tambahan, tercepat-clocked Pentium D adalah clocked di 3.73 GHz, sedangkan desktop tercepat-clocked Pentium Dual-Core adalah clocked pada 2.93 GHz. Tetapi perbedaan utama adalah desktop Pentium Dual Core prosesor yang memiliki TDP dari hanya 65 W sedangkan Pentium D mungkin sudah mencapai 95 W atau 130 W TDP. Walaupun memiliki L2 cache yang lebih kecil dan lebih lambat jam kecepatan, Pentium Dual-Core telah terbukti jauh lebih cepat daripada kebanyakan Pentium D dalam beragam aplikasi CPU-intensif ketika memberikan turun hingga 50% lebih sedikit panas.

PERKEMBANGAN KOMPUTER DI INDONESIA

0 komentar

Dahulu komputer merupakan salah satu barang mewah yang jarang sekali orang memilikinya. Ini diakibatkan karena komputer mahal sekali. Untuk memiliki sebuah PC (Personal Computer) seseorang harus merogoh koceknya sebesar 8-10jutaan dan untuk pebisnis yang memerlukan laptop bisa mengeluarkan uang sampai 30jutaan per unitnya.
Penulis sendiri baru merasakan komputer setelah komputer memasuki generasi Pentium 2. Komputer pada saat itu masih dianggap cepat dan beruntung saya memilikinya. Saya gunakan komputer untuk membantu pekerjaan saya di sekolah karena lebih mudah mengetik memakai komputer daripada memakai mesin tik. Betapa bangganya saya mempunyai sebuah komputer di rumah walaupun komputernya masih seperti capung alias CPU tiidur di bawah monitor.
Setelah melewati tahun 2000an komputer di Indonesia memasuki generasi Pentium 3 dan komputer jenis ini lebih cepat dengan menggunakan komputer Pentium 800Mhz-1300Mhz. Komputer Pentium 3 mulai diperkenalkan dengan menggunakan CPU berdiri (stand CPU). Pada saat itu sudah memakai memory RAM jenis SDRAM antara 64MB-256MB. Harga Pentium 3 pada saat itu masih sangatlah mahal sekitar 8jutaan.
Pentium 4 pun mulai hadir di Indonesia sekitar tahun 2002 dan komputer dengan processor ini mampu dipakai untuk bermain games dan desain grafis tinggi. Pentium 4 terdiri dari 2 yaitu socket 478 dan  socket LGA. Komputer yang memakai socket 478 mempunyai kecepatan antara 1,5Ghz-2,4Ghz. Sedangkan yang memakai socket LGA mempunyai kecepatan 1,8Ghz-3,2Ghz.
Ketika Intel dengan asiknya mnengeluarkan produknya maka datanglah pesaing besar Intel yaitu AMD memasuki pasar komputer di Indonesia dengan produknya AMD Sempron, AMD Athlon, AMD Turion dan lainnya. AMD memasang harga yang cukup kompetitif dan menggandeng ATI Radeon serta Nvidia Geforce untuk memanjakan penggunanya.
Produk Intel yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia adalah processor Core Duo yang akan memakai sistem 2 mikro processor kecil sehingga membuat sistem komputer lebih cepat. Setelah Core Duo diluncurkan maka dikeluarkanlah Pentium Dualcore yaitu 2 buah mikro processor pentium menjadi 1 unit dan kinerjanya lebih baik dibandingkan Core Duo.
Setelah Dualcore sukses di pasaran maka Intel mengeluarkan Core2Duo yang kemampuannya tak tertandingi sehingga banyak digunakan di berbagai laptop dan komputer zaman sekarang. Kelebihan Core2Duo adalah tidak bisingnya procesor tersebut dan kinerja yang lebih stabil.
Kini Intel dan AMD masih menjadi processor yang banyak dipilih masyarakat Indonesia karena keduanya sangat cocok dengan kebutuhan komputer masyarakat Indonesia. Intel saat ini sedang mempersiapkan core i7 dan core2quad yang diperuntukkan untuk grafis dan gamers. AMD saat ini masih mengandalkan Athlon dan Turion sebagai senjata utamanya dan terbukti Athlon dan Turion banyak digunakan gamers dan warnet-warnet karena murah dan bagus grafisnya.